Analisis IT Inventory
Fakta di lapangan
Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, perusahaan pengguna fasilitas kepabeanan khususnya Kawasan Berikat, Gudang Berikat, Pusat Logistik Berikat dan Kemudahan Impor Tujuan Impor, wajib mendayagunakan teknologi informasi untuk pengelolaan pemasukan dan pengeluaran barang (IT Inventory).
Semua perusahaan yang telah menggunakan fasilitas kepabeanan tersebut telah mendayagunakan teknologi informasi atau IT Inventory yang canggih untuk pengelolaan pemasukan dan pengeluaran barangnya. Karena kecanggihannya, banyak perusahaan merasa bahwa IT Inventory yang dikembangkannya sudah benar-benar sesuai dengan yang apa dikehendaki oleh ketentuan yang berlaku dan dapat dipastikan tidak akan ada temuan ketika dilakukan audit kepabeanan.
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa meskipun perusahaan telah mendayagunakan IT Inventory yang canggih, tetap saja didapati sejumlah temuan audit yang mengakibatkan tagihan kepabeanan dan/atau denda administrasi dalam jumlah nominal yang sangat besar ketika dilakukan audit kepabeanan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
Dari beberapa kasus yang terjadi di lapangan, tagihan kepabeanan dan/atau denda administrasi tersebut disebabkan oleh terjadinya selisih jumlah barang antara yang tercatat dalam IT Inventory dengan stock fisik barang dan banyaknya data yang tidak sinkron antara data yang satu dengan yang lainnya.
Bagaimana PCC menganalisisnya?
Team konsultan kami akan berkunjung ke perusahaan Anda dan melakukan wacancara dengan bagian terkait untuk mendapatkan gambaran tentang alur pemasukan dan pengeluaran barang beserta pencatatannya, termasuk dengan bagian IT Perusahaan.
Berdasarkan data dan informasi dari hasil wawancara, kami akan melakukan penelitian dan penelusuran arus barang yang tercatat dalam system ERP perusahaan secara mendalam sehingga dapat memastikan kebenaran data yang terlaporkan dalam IT Inventory.
Kami juga melakukan penelusuran mendalam keterkaitan antara laporan satu dengan lainnya yang terlaporkan dalam IT Inventory serta keterkaitannya dengan dokumen pabean pemasukan dan pengeluaran yang telah disampaikan dan mendapatkan persetujuan dari Kantor Bea Cukai.
Apa manfaatnya bagi Saya?
Analisis IT Inventory yang kami lakukan merupakan tindakan preventif (pre-emptive action) untuk menghindari dan/ataumengurangi terjadinya potensi temuan oleh auditor pada saat dilakukan audit kepabeanan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai di kemudian hari. Jadi jelaslah bahwa analisis yang kami lakukan bukan sebuah tindakan reaktif yang keefektifannya sangat kurang.
Langkah-langkah preventif ini akan mengurangi resiko bagi perusahaan pengguna fasilitas kepabeanan terhadap dikenakannya tagihan kepabenan dan/atau denda administrasi sebagai implikasi dari audit kepabeanan, yang mana ini secara langsung akan berkontribusi terhadap likuiditas dan keuangan perusahaan.
Hubungi Kami